Ada 3 prinsip desain yang saling mendukung terciptanya sistem pengudaraan alami pada rumah tropis, yakni penerapan model atap bertingkat, bukaan yang tepat (seperti letak jendela, lubang ventilasi, dan klerestori), dan ruang-ruang ber-void. Simak bagaimana prinsip-prinsip tropis saling “bekerja sama”. Rumah desain modern tropis terdiri dari 3 lantai; lantai 2 dan 3 berupa mezanin (sebagian lantai di bagian depan dihilangkan). Setiap lantai mezanin diberi atap sehingga bentuk atapnya bertingkat. Model bangunan rumah seperti tropis bertujuan memudahkan dibuatnya bukaan untuk mengalirkan udara. Setiap atap panjangnya dilebihkan untuk menghindari tampias karena adanya bukaan-bukaan. Struktur desain bangunan utama atap bertingkat tropis menggunakan dinding sopi-sopi beton. Sebenarnya kuda-kuda atap kayu atau baja juga bisa digunakan, namun sopi-sopi dipilih karena plafon interior dirancang mengikuti kemiringan atap. Penggunaan sopi-sopi diharapkan dapat memberikan kesan bersih dan luas. Karena ada klerestori (jendela dekat atap), maka perlu ada balok melintang tambahan untuk menopangnya. Desain atap lainnya adalah atap tambahan atau teritisan berupa struktur balok konsol, misalnya pada balkon atau jendela di lantai bawah. Pergerakan udara pada desain rumah tropis agar bisa mengalir secara horizontal maupun vertikal. Aliran horizontal pada desain rumah tropis terjadi karena adanya jendela dan lubang-lubang ventilasi yang letaknya saling berseberangan di dua sisi dinding. Selain itu, ada pula klerestori, yaitu jendela yang terletak di bagian atas dinding yang menempel tepat di bawah atap. Setiap lantai memiliki bukaan, semuanya dinaungi oleh teritisan atap agar tidak tampias.
1 komentar:
rumah minimalis untuk daerah tropis , ciri utamanya apa ya? apa perlu didominasi tanaman atau pohon2 tertentu.
Posting Komentar